8.11.08

Atur Waktu

Beberapa hari terakhir ini menjadi minggu-minggu brutal yang cukup menguras tenaga akibat praktikum yang dijadwalkan dengan binal dan seenak jidat. Ditambah UTS Medan yang bahannya banyak. Senin kemarin saya bertemu pertama kalinya dengan praktikum PSD di lab radar. Praktikumnya bercerita tentang merancang filter dijital FIR. Akhirnya saya tahu apa yang dipelajari dalam PSD ini mengingat kuliahnya yang cukup "filosofis". Praktikum PSD ini ada lima modul. Dua modul pertama dilaksanakan di lab radar atau lebih dikenal sebagai LTRGM. Sedang tiga modul sisanya di LSS atau Laboratorium Sinyal dan Sistem. Untuk yang lab radar lebih kepada substansi mata kuliah PSD yaitu mendesain filter dijital FIR dan IIR menggunakan software-software pendukung. Sedang yang di LSS tentang supporting course-nya, yaitu belajar MATLAB, DSK, dan CCS. Mereka adalah software pendukung kalau kita mau mensimulasi dan mengemulasi proses pemfilteran.
Yang saya sesalkan adalah kenapa praktikum PSD LSS ini baru dilakukan sekarang, karena apa yang dilakukan dalam praktikum ini merupakan bahan pendukung untuk dua praktikum PSD di LTRGM (yang menurut saya praktikum utamanya). Lucu saja, sekarang di LTRGM kita belajar mendesain filter menggunakan DSK dan CCS, tapi praktikum untuk pengenalan DSK dan CCS ini baru dilangsungkan satu/dua minggu ke depan. Menurut saya praktikum PSD LSS ini seharusnya dilangsungkan di awal tahun ajaran dulu. Karena pada masa-masa itu kuliah masih super santai. Tugas belum banyak, kuliah belum berat, dan jadwal pun masih ada yang bolong. Sehingga ketika praktikum mendesain filter dijital dilaksanakan, kita tidak kagok lagi karena software pendukungnya sudah pernah kita coba. Nah, yang terjadi sekarang, ketika praktikum saya cuma sibuk masukin data saja terus ngikutin perintah di modul untuk nge-klik nge-klik perintah di DSK dan CCS. Dengan sedikit duga-duga tanpa tahu secara pasti apa maknanya. Kalau ada pesan error atau apa, saya tidak bisa berbuat banyak, saya langsung bertanya ke asisten.
Mungkin ada yang bilang kalau jangan mengeluh terlalu banyak. Ada juga yang bilang bahwa DSK dan CCS itu mudah dan bisa dipelajari sendiri. Saya tidak menyalahi hal itu, tapi masalah yang timbul sekarang kondisional : dulu ada waktu lowong, dan sekarang kita belajar masalah utama dengan pengetahuan pendukung malah dipelajari nanti.
Solusi ke depannya bagi saya ada dua. Pertama Praktikum PSD LSS ditaruh di muka atau di awal tahun ajaran. Kedua Praktikum PSD LSS ini sekalian saja tidak usah dilangsungkan kalau memakai asumsi MATLAB, DSK, dan CCS ini dapat dipelajari sendiri, toh itu juga akan meringankan beban kuliah.
Saya berharap ke depannya Teknik Elektro sebagai Program Studi yang banyak peminatnya di ITB ini lebih mampu mengatur kurikulumnya terutama menetapkan waktu pelaksanaan silabus mata kuliahnya. Jangan sampai blunder seperti ini terjadi lagi karena seolah-olah hanya sekedar menghabiskan jatah silabus.

2 comments:

Fuad Fajri mengatakan...

taon depan daftar jadi asisten lah
solutif
hahahaahaha

Ikhsan Sigma Putra mengatakan...

tu mah wewenang kordas sama dosen fu..
asisten setau aing pelaksana ajah..
maneh mau jadi asisten??

blogger templates | Make Money Online